Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tertentu, Perseroan melakukan impor dari luar negeri mengingat sebagian besar bahan baku utama yang digunakan oleh Perseroan adalah barang komoditi seperti jagung dan bungkil kedelai. Ketersediaan dan harga bahan baku tersebut tergantung pada keadaan cuaca, panen dan tingkat penawaran dan permintaan di mana seringkali tidak tersedia di pasar lokal dengan jumlah yang memadai.
Perseroan memiliki eksposur terhadap nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang negara lainnya, terutama Dolar AS, dengan adanya pembelian bahan baku secara impor. Perseroan memitigasi risiko ini dengan melakukan Pengelolaan cash management yang baik dan natural hedging. Selain itu, agar mendapatkan nilai tukar yang terbaik dalam setiap transaksi, Perseroan juga memantau perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap nilai Rupiah beserta dengan kondisi-kondisi yang dapat.
Ayam hidup merupakan produk komoditas yang harganya sangat dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan. Guna mengurangi risiko penurunan harga ayam hidup yang bersifat sementara/musiman, Perseroan berupaya memaksimalkan kapasitas produksi pemotongan ayam modern di mana ayam hidup yang dipotong akan disimpan untuk kemudian dijual pada saat harga tinggi atau diproses lebih lanjut menjadi makanan olahan.
Kematian unggas di peternakan seringkali disebabkan oleh wabah penyakit. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan menerapkan bio-security baik di seluruh fasilitas yang dimiliki, maupun dengan memberikan konsultasi dan bimbingan kepada para peternak. Selain itu, untuk mencegah agar wabah penyakit tidak menyebar, Perseroan secara rutin memberikan vaksinasi terhadap unggas.
Perseroan terpapar risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas terkait fasilitas pembiayaan berupa hutang bank dan liabilitas sewa pembiayaan. Dalam rangka meminimalisasi risiko tingkat suku bunga, Perseroan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel yang disertai dengan evaluasi suku bunga pasar.
Manajemen juga menelaah berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang guna memperoleh suku bunga yang menguntungkan. Upaya-upaya lain yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan senantiasa memelihara hubungan bisnis dengan pihak lain yang terpercaya, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Perseroan secara berkala mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual termasuk jadwal jatuh tempo utang. Selain itu, guna memperoleh sumber pendanaan yang optimal, Perseroan melakukan penelaahaan terhadap pasar keuangan.